Langsung ke konten utama

KELAS IX : Teorema Phytagoras

 

Satuan Pendidikan        :   SMP ALAZHAR 1 BANDAR LAMPUNG

Mata Pelajaran              :   Matematika

Kelas / Semester            :   VIII (Delapan) / 2

Materi                             :   Teorema Phytagoras

Alokasi Waktu               :  20 JP (@40 menit)

💚💙💛💜"Agama tanpa ilmu pengetahuan adalah buta. Dan ilmu pengetahuan tanpa agama adalah lumpuh" 💓💓💜

Doa Diawaktu pagi Hari

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً


Allahumma inni as aluka ‘ilman naafi’aa wa rizqan toyyibaa wa ‘amalan mutaqabbalaa

 

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada Mu ilmu yang manfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima.” (HR. Ibnu As-Sunni dan Ibnu Majah).

 Assalamu'alaikum Wr Wb.

Sudah Sholat dhuha belum? 👐👐👐

Ibu  berharap kalian selalu istiqomah dalam melaksanakan dhuha dan ibadah wajib lainnya.

Marilah kita selalu bersyukur kehadirat Alloh SWT, yang telah memberikan kita segala yang kita butuhkan. dengan selalu ibadah kita tunjukan rasa syukur kita. 

Anak anak hari ini kita masih belajar tentang  

Kompetensi Dasar

 Menggunakan Teorema Tripel Pythagoras untuk menyelesaikan berbagai masalah

 Tujuan Pembelajaran : 

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat

 Menggunakan Teorema Tripel Pythagoras untuk menyelesaikan berbagai masalah

 Tripel Pythagoras

Tripel Pythagoras adalah tiga buah bilangan yang memenuhi syarat teorema Pythagoras. Jika tiga bilangan memenuhi syarat teorema Pythagoras maka ketiga bilangan tersebut termasuk pembentuk segitiga siku-siku atau merupakan panjang dari sisi-sisi segitiga siku-siku.

Contoh:

Perhatikan kelompok tiga bilangan berikut:

a.       3, 5, 6

b.      6, 8, 10

c.       6, 8, 12

d.      4, 5, 6

Jika bilangan – bilangan tersebut merupakan sisi – sisi segitiga, manakah yang  membentuk segitiga siku-siku dan disebut sebagai Tripel Pythagoras?

Jawab:

a.       3, 5, 6

Bilangan yang paling besar kita anggap sebagi sisi miring, dan dua sisi lainya adalah sisi tinggi dan sisi alas, maka sesuai dengan teorema Pythagoras, yaitu:

Simir 2  = siting 2 + sial 2

62  = 52 + 32

36  = 25 + 9

36  ≠ 34

36 >34

Karena 62  > 52 + 32 , atau sisi miring lebih besar dari jumlah sisi lainya, ketiga bilangan tersebut membentuk segitiga tumpul, dan ketiga bilangan tersebut bukanlah Tripel Pythagoras

 

b.      6, 8, 10

Bilangan yang paling besar kita anggap sebagi sisi miring, dan dua sisi lainya adalah sisi tinggi dan sisi alas, maka sesuai dengan teorema Pythagoras, yaitu:

Simir 2  = siting 2 + sial 2

102  = 82 + 62

100  = 64 + 36

100 = 100

Karena 102  = 82 + 62,  atau kuadrast sisi miring sama dengan jumlah kuaderast sisi lainya, maka ketiga bilangan tersebut membentuk segitiga siku-siku, dan ketiga bilangan tersebut merupakan Tripel Pythagoras

Tugas!!

Silahkan pahami  materi diatas dan dipelajari Tetap semangat, dan selalu jaga kesehatan.

wassalamu'alaikum wr.wb.



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KELAS VIII : KOORDINAT

  Tujuan : Memahami posisi titik terhadap sumbu x dan sumbu y memahami posisi titik terhadap sumbu x dan sumbu y      Sumbu x, adalah garis bilangan yang posisinya mendatar / horisontal, dan merupakan garis yang diwakili oleh bilangan pertama ( x , y ) B. Sumbu y, adalah garis bilangan yang posisinya tegak / vertikal, dan merupakan garis yang diwakili oleh bilangan kedua ( x , y ): 3. Untuk bisa menentukan letak titik koordinat, maka kedua garis bilangan (sumbu x dan sumbu y itu harus dipertemukan dengan pusat bertemu pada titik nol, menjadi seperti ini : misalnya diketahui sebuah posisi terletak pada titik koordinat ( 3, 4 ), ini mengandung maksud bahwa : - pada sumbu x letakkan titik pada bilangan 3, seperti ini, - pada sumbu y letakkan titik pada bilangan 4, seperti ini, dan bila dijadikan letak titik koordinat x.y = (3 , 4 ), dengan cara

KELAS VIII : ULANGAN HARIAN RELASI DAN FUNGSI

  Petunjuk Kegiatan 1. Jawablah Pertanyan berikut?  2. Upload Jawaban dari pertanyaan dibawah ini ke Link  LKS 1. Relasi dari himpunan A ke himpunan B  pada diagram panah di samping adalah . . . A. kurang dari B. setengah dari C. lebih dari D. faktor dari    2. Relasi “factor dari” dari himpunan P = {1, 2, 3} ke  Q = {2, 4, 6} ditunjukkan oleh diagram panah.. 3. K = {3, 4, 5} dan L = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}, himpunan pasangan berurutan yang menyatakan relasi  “dua lebihnya dari” dari himpunan K ke L adalah …. A. {(3, 5), (4, 6)}  B. {(3, 5), (4, 6), (5, 7)} C. {(3, 1), (4, 2), (5, 3)} D. {(3, 2), (4, 2), (5, 2)} 4. Himpunan pasangan berurutan dari grafik catesius di bawah adalah …   A. {(2, 1), (3, 5), (4, 4), (6, 4)} B. {(1, 2), (2, 4), (4, 6), (5, 3)} C. {(1, 2), (2, 4), (4, 4), (4, 6), (5, 3)} D. {(2, 1), (3, 5), (4, 2), (4, 4), (6, 4)} 5. Range dari himpunan pasangan berurutan {(2, 1), (3, 5), (4, 2), (4, 4), (6, 4)}  adalah   A. {1, 2, 4, 5} B. {1, 2, 3, 4, 5} C. {1, 2, 3, 4, 5, 6

KELAS VIII : SPLDV (METODE GRAFIK)

  Pengertian Persamaan Linear Dua Variabel Bentuk Umum SPLDV ax + b = c (Persamaan linear 1 variabel dengan variabelnya x) px + qy = r (persamaan linear 2 variabel dengan variabelnya x dan y) Keterangan: X dan y termasuk variabel pangkat satu. Lalu a, p, dengan q ialah koefisien. Sementara untuk b, c dan r merupakan konstanta.   Contoh Soal dan Penyelesainnya 1. Adi ingin melakukan lompat tali. Sementara tali yang dipakainya memiliki panjang 70cm lebih pendek dari tinggi badan adi. Supaya talinya tak tersangkut, adi perlu tali dengan panjang 2 kali panjang tali yang sebelumnya. Sehingga jika di ukur panjang talinya menjadi 30cm lebih panjang dibanding tinggi badan adi. Nah, tentukan berapa tinggi badan adi dan panjang tali yang dipakai untuk bermain lompat tali. Berapa panjang tali supaya talinya tak tersangkut bila di pakai lompat tali adi? Jawab: a. Langkah awal yang perlu dilakukan dalam menyelesaikan soal tersebut ialah dengan mengganti seluruh besaran yang terdapa