Langsung ke konten utama

KELAS 9 : BENTUK AKAR

TUJUAN

1.        Diberikan beberapa contoh bentuk akar, siswa dapat mendefinisikan bentuk akar dengan baik.

2.        Diberikan beberapa contoh siswa dapat menentukan hubungan bentuk akar dengan bilangan berpangkat dengan baik dan benar

3.        Melalui proses mencoba, siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat bilangan berpangkat pecahan (bentuk akar).

4.        Melalui proses mencoba, siswa dapat mendeskripsikan sifat-sifat bilangan berpangkat pecahan (bentuk akar).

5.       Melalui proses mencoba, siswa dapat menjelaskan sifat-sifat bilangan berpangkat pecahan(bentuk akar).       

Bentuk Akar

Materi bilangan berpangkat dan bentuk akar selanjutnya yang akan saya bahas ialah serangkaian materi dari bentuk akar itu sendiri. Pengertian bentuk akar ialah akar akar yang berasal dari bilangan riil positif dan menghasilkan bilangan irrasional. Adapun contoh bentuk akar seperti √2, √3, √5, dan sebagainya.

Lantas bagaimana jika bentuk akarnya adalah √9, √25, dan √36?

Bentuk akar √9, √25, dan √36 tidak termasuk dalam bentuk akar karena hasil bilangannya bukan bilangan irrasional. Perhatikan penjelasan di bawah ini:

  • √9 memiliki hasil 3, tidak  termasuk bentuk akar karena 3 bukan bilangan irrasional, melainkan bilangan rasional.
  • √25 memiliki hasil 5, tidak  termasuk bentuk akar karena 5 bukan bilangan irrasional, melainkan bilangan rasional.
  • √36 memiliki hasil 6, tidak  termasuk bentuk akar karena 6 bukan bilangan irrasional, melainkan bilangan rasional.

Pengertian bilangan rasional ialah bilangan yang dapat dijelaskan dalam bentuk a/b dimana b ≠ 0 dan a,b bilangan bulat. Sedangkan bilangan irrasional ialah bilangan rill yang pembagian hasilnya tidak dapat berhenti atau hasilnya tidak dapat dibagi lagi. Di bawah ini terdapat beberapa macam operasi hitung bentuk akar yaitu sebagai berikut:

Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar

Operasi hitung bentuk akar yang pertama berupa operasi penjumlahan dan pengurangan. Untuk materi bentuk akar ini memiliki sifat atau rumus tertentu terkait operasi penjumlahan dan pengurangannya. Adapun sifat bentuk akar yaitu sebagai berikut:

Materi Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar SMP Kelas 9Materi Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar SMP Kelas 9
Operasi Penjumlahan dan Pengurangan pada Bentuk Akar

SILAHKAN SIMAK YOUTUBE MENYEDERHANAKAN BENTUK AKAR

LINK MENYEDERHANAKAN AKAR

Soal!!!
Selesaikan Soal-Soal Berikut:
1. √27
2. √20
3. √99
4.  √7 + 5 √7 – √7
5. 5 √2 – 2 √8 + 4 √18

Silahkan Kumpulkan LJK di link!!!

BERKAS LJK

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KELAS VIII : KOORDINAT

  Tujuan : Memahami posisi titik terhadap sumbu x dan sumbu y memahami posisi titik terhadap sumbu x dan sumbu y      Sumbu x, adalah garis bilangan yang posisinya mendatar / horisontal, dan merupakan garis yang diwakili oleh bilangan pertama ( x , y ) B. Sumbu y, adalah garis bilangan yang posisinya tegak / vertikal, dan merupakan garis yang diwakili oleh bilangan kedua ( x , y ): 3. Untuk bisa menentukan letak titik koordinat, maka kedua garis bilangan (sumbu x dan sumbu y itu harus dipertemukan dengan pusat bertemu pada titik nol, menjadi seperti ini : misalnya diketahui sebuah posisi terletak pada titik koordinat ( 3, 4 ), ini mengandung maksud bahwa : - pada sumbu x letakkan titik pada bilangan 3, seperti ini, - pada sumbu y letakkan titik pada bilangan 4, seperti ini, dan bila dijadikan letak titik koordinat x.y = (3 , 4 ), dengan cara

KELAS VIII : ULANGAN HARIAN RELASI DAN FUNGSI

  Petunjuk Kegiatan 1. Jawablah Pertanyan berikut?  2. Upload Jawaban dari pertanyaan dibawah ini ke Link  LKS 1. Relasi dari himpunan A ke himpunan B  pada diagram panah di samping adalah . . . A. kurang dari B. setengah dari C. lebih dari D. faktor dari    2. Relasi “factor dari” dari himpunan P = {1, 2, 3} ke  Q = {2, 4, 6} ditunjukkan oleh diagram panah.. 3. K = {3, 4, 5} dan L = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}, himpunan pasangan berurutan yang menyatakan relasi  “dua lebihnya dari” dari himpunan K ke L adalah …. A. {(3, 5), (4, 6)}  B. {(3, 5), (4, 6), (5, 7)} C. {(3, 1), (4, 2), (5, 3)} D. {(3, 2), (4, 2), (5, 2)} 4. Himpunan pasangan berurutan dari grafik catesius di bawah adalah …   A. {(2, 1), (3, 5), (4, 4), (6, 4)} B. {(1, 2), (2, 4), (4, 6), (5, 3)} C. {(1, 2), (2, 4), (4, 4), (4, 6), (5, 3)} D. {(2, 1), (3, 5), (4, 2), (4, 4), (6, 4)} 5. Range dari himpunan pasangan berurutan {(2, 1), (3, 5), (4, 2), (4, 4), (6, 4)}  adalah   A. {1, 2, 4, 5} B. {1, 2, 3, 4, 5} C. {1, 2, 3, 4, 5, 6

KELAS VIII : SPLDV (METODE GRAFIK)

  Pengertian Persamaan Linear Dua Variabel Bentuk Umum SPLDV ax + b = c (Persamaan linear 1 variabel dengan variabelnya x) px + qy = r (persamaan linear 2 variabel dengan variabelnya x dan y) Keterangan: X dan y termasuk variabel pangkat satu. Lalu a, p, dengan q ialah koefisien. Sementara untuk b, c dan r merupakan konstanta.   Contoh Soal dan Penyelesainnya 1. Adi ingin melakukan lompat tali. Sementara tali yang dipakainya memiliki panjang 70cm lebih pendek dari tinggi badan adi. Supaya talinya tak tersangkut, adi perlu tali dengan panjang 2 kali panjang tali yang sebelumnya. Sehingga jika di ukur panjang talinya menjadi 30cm lebih panjang dibanding tinggi badan adi. Nah, tentukan berapa tinggi badan adi dan panjang tali yang dipakai untuk bermain lompat tali. Berapa panjang tali supaya talinya tak tersangkut bila di pakai lompat tali adi? Jawab: a. Langkah awal yang perlu dilakukan dalam menyelesaikan soal tersebut ialah dengan mengganti seluruh besaran yang terdapa